Sudah 2 hari Aku mimpi tentang seorang kawan. Dan yang terakhir aku bermimpi, berada di rumahnya, tapi tak dapat ketemukan tempat persembunyiannya, justru bertemu kakaknya. Suatu hal yang jarang karena kakaknya itu telah tinggal di Bandung.
Itu bukan mimpi buruk, seperti sebelumnya. Tapi, entah mengapa... Bangun tidur kepala terasa berputar, dan seolah-olah mimpi itu terus menjadi 'flashback' di kepala.
Rabu, 14 oktober 2009.
Siang ini semua terjawab. Jam di depan kamar panggung menunjukkan pukul 11.15 siang, saat jogja sangat panas.
Ayahku telephon, dan memberi kabar yang mengejutkan. Kuputuskan untuk pulang.
Setelah sampai purworejo, aku langsung kerumahmu kawan. Dan seperti dalam mimpi, aku bertemu kakakmu.
Ternyata mimpiku adalah firasat. Kau telah pergi, untuk selama-lamanya.
Di rumahmu, aku tidak sanggup melihat wajahmu, kau yang selama ini selalu ceria dan bersemangat. Sekarang telah membisu dan terbujur kaku.
Tapi, banyaknya orang yang datang, dan bersedih atas kepergianmu. Menandakan kau orang baik. Sedikit menghalau kesedihan.
Setelah kepergianmu... Tentu semuanya akan berbeda. Tapi, kami akan selalu mengingat akan keceriaan dan semangatmu. Hanya itu yang bisa kami lakukan untukmu, selain mendoakanmu dan meneruskan perjuangan kita.
Kami bangga punya kawan sepertimu.
Tapi, kau milik-NYA, dan kepada-NYA lah kau kembali. Semoga kau bahagia di alam sana.
Selamat tinggal kawan...
*kenangan untuk M.Idhar Muddin. Semoga khusnul khotimah
Itu bukan mimpi buruk, seperti sebelumnya. Tapi, entah mengapa... Bangun tidur kepala terasa berputar, dan seolah-olah mimpi itu terus menjadi 'flashback' di kepala.
Rabu, 14 oktober 2009.
Siang ini semua terjawab. Jam di depan kamar panggung menunjukkan pukul 11.15 siang, saat jogja sangat panas.
Ayahku telephon, dan memberi kabar yang mengejutkan. Kuputuskan untuk pulang.
Setelah sampai purworejo, aku langsung kerumahmu kawan. Dan seperti dalam mimpi, aku bertemu kakakmu.
Ternyata mimpiku adalah firasat. Kau telah pergi, untuk selama-lamanya.
Di rumahmu, aku tidak sanggup melihat wajahmu, kau yang selama ini selalu ceria dan bersemangat. Sekarang telah membisu dan terbujur kaku.
Tapi, banyaknya orang yang datang, dan bersedih atas kepergianmu. Menandakan kau orang baik. Sedikit menghalau kesedihan.
Setelah kepergianmu... Tentu semuanya akan berbeda. Tapi, kami akan selalu mengingat akan keceriaan dan semangatmu. Hanya itu yang bisa kami lakukan untukmu, selain mendoakanmu dan meneruskan perjuangan kita.
Kami bangga punya kawan sepertimu.
Tapi, kau milik-NYA, dan kepada-NYA lah kau kembali. Semoga kau bahagia di alam sana.
Selamat tinggal kawan...
*kenangan untuk M.Idhar Muddin. Semoga khusnul khotimah
0 komentar:
Posting Komentar